Arif Minardi: Kalau perlu ganti Menteri Luar Negeri dan Menakertrans
21 Jun 2011 | 10:50 WIBJakarta (20/6) Komisi IX sangat menyesalkan sikap pemerintah yang lamban dan lalai memberikan perlindungan kepada TKI sehingga menyebabkan terjadinya hukum pancung bagi TKI Ruyati di Kerajaan Arab Saudi pada Hari Sabtu, 18 Juni 2011. Kecaman ini disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI, Arif Minardi di DPR, Senin (20/6)
“Kalau perlu ganti saja Menteri Luar Negeri dan Menakertrans kita karena tidak bisa melindungi TKI kita di luar negeri. Perlu diingat masih ada 23 orang TKI yang sedang menunggu vonis di pengadilan Kerajaan Arab, jumlah itu diluar dengan beberapa TKI yang sudah menerima vonis termasuk Darsem,” tegas Arif
Ruyati adalah TKI asal Bekasi Jawa Barat. Ruyati berangkat kerja ke Arab Saudi dengann menggunakan PJTKI PT. Dasa Graha Utama. Ruyati mendapat tuduhan membunuh ibu majikannya. Sedangkan motif pembunuhanannya karena rasa kesal akibat sering dimarahi oleh korban dan karena gajinya yang belum dibayarkan selama tiga bulan sebesar SR 2400. Bahkan sebenarnya Ruyati sudah sering untuk meminta untuk dipulangkan saja ke Indonesia. Setelah menghadiri dua kali sidang pada tahun 2010, pada bulan Mei 2011, Ruyati divonis qisas ( artinya membunuh dijatuhi hukuman dibunuh).
Politsi PKS ini juga mengingatkan kembali soal vonis TKI lainnya, Darsem, yang juga menghadapi ancaman hukuman mati.” Jika sampai tanggal 7 Juli 2011 tidak ada dana yang sebesar Rp. 4,7 Milyar maka nasib Darsem akan sama dengan Ruyati, jadi saya mendesak Pemerintah segera menalangi dana tersebut agar secepatnya Darsem dapat segera bebas dan kembali ke tanah air,” pungkasnya.
Mahfud MD Layak Dicontoh>
22 Jun 2011 | 16:52 WIB
|
Manajemen Jakarta, Berbeda dengan Kota Besar Lain>
22 Jun 2011 | 16:45 WIB
|
Setelah Underlying Sukuk Ijarah Disetujui>
22 Jun 2011 | 16:37 WIB
|
Haji Butuh Standar Pelayanan Penerbangan yang Layak>
22 Jun 2011 | 16:15 WIB
|
Ayah Darsem Jatuh Pingsan>
22 Jun 2011 | 16:00 WIB
|