DPR Apresiasi Jemaah Haji Asal Mentawai
04 Oct 2011 | 10:41 WIBJakarta (4/10). Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Herlini Amran memberikan apresiasi kepada jemaah haji asal Mentawai yang untuk pertama kali bisa berangkat ke tanah suci untuk untuk menunaikan ibadah haji. Hal itu disampaikan Herlini saat melepas keberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) embarkasi Padang (2/10) di Kota Padang. Ditambahkan, tahun ini ada sebanyak 35 (tiga puluh lima) JCH yang berasal dari Kabupaten Mentawai. Ini baru pertama kali JCH dari Mentawai diantaranya ada mualaf.
"Kita sangat bersyukur karena tahun ini semua daerah Kota/ Kabupaten sudah mengirimkan jemaahnya termasuk Mentawai. Kabupaten Mentawai didirikan apda tahun 1999 sesuai dengan Undang-Undang No.49 Tahun 1999 sebagai pemekaran dari Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat. Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah 70.174 orang dengan penduduk laki-laki sebanyak 36.479 orang dan penduduk perempuan sebanyak 33.695 orang." ungkapnya di Padang, Ahad (2/10).
Herlini juga menjelaskan terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji melalui embarkasi Padang, ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian pemerintah. Pertama, kondisi tempat tidur di asrama haji yang bertingkat, sementara JCH banyak yang sudah tua tentu mereka menjadi kesulitan untuk naik menempati tempat tidur bagian atas. Sehingga tempat tidur yang bagian atas tidak terpakai. Kedua, kita mendukung JCH yang berangkat diprioritaskan yang tua, namun harus diperhatikan juga pendampingnya.
Walaupun Kabid Haji sudah menitipkan mereka kepada Ketua Kloter/ Ketua Kelompok, namun tetap masih membawa kendala yang cukup serius karena tidak mungkin mereka bisa memperhatikan sedemikian karena banyaknya jemaah dan medan yang sulit, apalagi jika dapat pemondokan yang jauh. Untuk itu, sebagai solusinya kami minta Kementerian Agama bisa mengatur mekanisme agar keluarga yang menjadi pendamping bisa berangkat dalam kloter yang sama tanpa dipisahkan.
Ketiga, terkait dengan JCH yang mendapat kuota tambahan, perlu dibuatkan mekanisme manasik haji supaya mereka memiliki pemahaman haji yang memadai. Keempat, karena kompleksnya masalah bangsa kita, kami menyerukan agar jemaah haji mendo’akan di tanah suci untuk kebaikan umat dan bangsa.
Kelima, agar petugas haji lebih memperhatikan jemaah yang memiliki resiko tinggi karena dalam 1 (satu) kloter hanya memiliki 1 orang dokter dan 2 (dua) tenaga perawat. Petugas kesehatan tersebut harus memprioritaskan tugasnya jangan sampai jemaah mendapatkan kesulitan dalam menemui mereka apalagi jika penempatan penginapan atau rumah tinggal mereka terpisah. Keenam, Kemenag perlu memberikan panduan praktis bagi petugas kesehatan sehingga mereka bisa menjalankan ibadah dengan tetap menunaikan tugas mereka dengan baik.
Sebagaimana diketahui musim haji tahun 2011 Indonesia mendapatkan kuota 221.000 jemaah haji (termasuk kuota tambahan 10 ribu jemaah). Hal ini menunjukkan bahwa dari 237,6 juta jiwa penduduk Indonesia, maka yang berangkat haji masih di bawah 10%. Sedankan dengan biaya naik haji (direct cost) rata-rata sebesar Rp30.771.900. Angka tersebut turun dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp31.080.600.
"Harapan dan do'a semoga jemaah haji dapat pulang dengan selamat, mendapatkan haji yang mabrur dan membawa perubahan bagi bangsa dan negara. Untuk Pemerintah semoga pelayanan yg diberikan lebih baik dari tahun lalu", pungkas Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Kepulauan Riau (Kepri) Ini .
Penambahan Fasilitas RS Kelas 3 Harus Dimulai 2012
13 Jan 2012 | 15 : 14 WIB
|
Jembatan Kutai Ambruk, PKS Minta PU Tanggung Jawab
13 Jan 2012 | 09 : 25 WIB
|
Selesaikan Polemik Perda Miras Dengan RUU Jaminan Produk Halal
12 Jan 2012 | 18 : 38 WIB
|
Dewan Keamanan Nasional Perlu Dikaji
12 Jan 2012 | 13 : 13 WIB
|
Tata Kelola Pendidikan Tinggi Harus Diperbaiki
11 Jan 2012 | 20 : 29 WIB
|