1295
views
         

Mensos: PKS Komitmen di Koalisi Sampai 2014

18 Oct 2011 | 17:00 WIB

VIVAnews – Menteri Sosial sekaligus anggota Majelis Syuro PKS, Salim Segaf al-Jufri, mengungkapkan bahwa PKS cenderung memilih untuk tetap berada dalam koalisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.


“Sampai saat ini, tetap berkoalisi sampai 2014. Itu opsinya,” kata Salim usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2011. Menurutnya, pilihan PKS untuk berkoalisi atau tidak berkoalisi, tidak diambil secara terpaksa.


“Tidak ada yang terpaksa. Jika berkoalisi, itu keputusan Majelis Syuro. Jika di luar koalisi, itu pun keputusan Majelis Syuro. Partai atau kader punya etika, bagaimana berkoalisi atau di luar koalisi,” ujar Salim. Ia menambahkan, bila nantinya menteri PKS terkena reshuffle, maka komunikasi soal reshuffle itu dilakukan langsung antara Presiden SBY dengan pimpinan PKS.


Salim mengingatkan, setiap menteri harus menghadapi resiko terkena reshuffle. “Ketika menteri dilantik, saat itu pula dia siap di-reshuffle,” kata dia. Sejauh ini, imbuhnya, dia belum mendapat informasi soal pertemuan antara SBY dengan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin. “Setahu saya, mereka terakhir bertemu 3 bulan lalu,” kata Salim.


Salim pun mengaku belum mengetahui apakah Menristek Suharna Surapranata yang asal PKS, akan di-reshuffle atau tidak. “Itu masih isu. Kami tidak tahu kepastiannya. Selama ini kami lihat kinerja beliau bagus. Tapi semua itu hak prerogatif Presiden. Oleh karena belum diumumkan, maka semua bisa berubah,” ujar Salim.


Ia pun menampik PKS akan menarik diri dari koalisi apabila salah satu menterinya dicopot dari kabinet. “PKS tetap komitmen di koalisi sampai 2014,” tegas Salim. Ia menekankan, menjaga komitmen bukanlah soal senang atau tidak senang, tapi soal saling menghormati kepercayaan masing-masing.



BERITA TERBARU LAINNYA

MEDIA PKS