Pembangunan Jembatan Selat Sunda Harus Ramah Lingkungan
27 Sep 2011 | 07:34 WIBBesarnya kemungkinan kerusakan lingkungan akibat proses pembangunan JSS ini tidak sekedar pada proses pembuatannya. Setelah usai pembangunan ini pun akan menyisakan beberapa masalah yang mesti di antisipasi pemerintah.
Legislator dari Fraksi PKS ini mencotohkan misalnya Konsumsi bahan bakar misalnya, diperkirakan akan meningkat tajam. Pemerintah mesti dapat menjelaskan bagaimana ketahanan energi masih dapat dipertahankan. Pertumbuhan ekonomi akibat pembangunan Jembatan Selat Sunda, dibandingkan dengan tingkat kerusakan lingkungan dan ekses negatif lainnya harus jauh lebih tinggi. “Pemerintah harus dapat meyakinkan kepada publik, jaminan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan memunculkan stabilitas ekonomi yang membaik. Jangan sebaliknya memunculkan kekacauan sosial ekonomi lebih tinggi sehingga memacu kemunduran bangsa”, cetus Ma’mur.
Dana 100 Triliun hingga 150 Triliun untuk pembangunan selat sunda ini, lanjut Ma’mur, bukan proyek sembarangan. Infrastuktur terpanjang di dunia ini jika berhasil di bangun akan menoreh catatan dunia. Untuk itu, Pemerintah mesti dapat meyakinkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa pembangunan JSS ini tidak mengusik ketahanan pangan dan kelestarian Hutan Indonesia. “Presiden harus turun sendiri untuk pengawasan Jembatan Selat Sunda ini, sebagai bukti keseriusan pimpinan negara untuk kejayaan bangsanya sekaligus menjamin tidak adanya kerusakan Hutan sebagai ciri khas indetitas bangsa ini”, tutup Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah Banten dan Jawa Barat (Banjabar) ini.
Hidayat Nurwahid: Dahlan Iskan Capres Potensial, Harus Istiqomah
30 Dec 2011 | 15 : 54 WIB
|
Heryawan Terima Transmigrasi Award 2011
30 Dec 2011 | 10 : 35 WIB
|
Asumsi Harga Minyak Tidak Sesuai
30 Dec 2011 | 04 : 08 WIB
|
Pemerintah Belum Optimalkan Wisatawan Domestik
29 Dec 2011 | 14 : 10 WIB
|
PKS Cari 'Jagoan' Cimahi
29 Dec 2011 | 13 : 30 WIB
|